Trendnews - Beberapa mahasiswa yang menamakan diri Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) melaporkan calon Gubernur DKI, Anies Baswedan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (30/1). Mereka menyerahkan slip bukti transfer atas nama penerima Abdillah Rasyid Baswedan, adik dari Anies Baswedan.
Kamerad menyebut Anies telah menerima fee terkait proyek Vsat, atau komunikasi jarak jauh berbasis satelit di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) tahun 2012 sebesar Rp lima miliar. Uang itu dikirim ke rekening Abdillah Rasyid Baswedan.
"Ada bukti transfer dari seorang pengusaha berinisial YS kepada adik kandung Anies Baswedan, Abdillah Rasyid Baswedan senilai Rp lima miliar. Berdasarkan pengakuan yang Kamerad dapatkan sebetulnya transfer tersebut ditujukan kepada Anies Baswedan. Rekening sang adik hanya dijadikan penampungan," kata Koordinator Kamerad, Alwi di Gedung KPK, Jakarta, Senin (30/1).
Kamerad menduga uang sebesar Rp lima miliar itu diberikan YS kepada Anies melalui adiknya lantaran telah mendorong salah satu perusahaan untuk menjadi pemenang proyek itu. Projek ini lalu digarap oleh Telkomsel.
"YS ini dikenal sebagai tangan kanan pimpinan partai yang kadernya menjadi pejabat di Kemkominfo. YS ini dipercaya untuk mengatur projek Kemkominfo," tandasnya.
Menurut Kamerad dugaan pemberian fee ini seharusnya menjadi catatan bagi warga Jakarta yang sebentar lagi memilih Gubernur 2017-2022. Selama 5 tahun, rakyat salah pilih sampai menderita
Namun dengan adanya bukti transfer ini membuka tabir kalau selama ini orang yang terlihat kalem dan santai Sebab APBD Ibukota ini gede sekali, kami mau Jakarta dipimpin oleh sosok yang bersih Sehingga rakyat semakin menderita kalau APBD besar ini jadi bancakan koruptor.
Post a Comment